Sevilla sebenarnya berpeluang memberi tekanan pada Real Madrid andai menang atas tuan rumah Real Zaragoza dalam lanjutan Liga Spanyol pekan sembilan pada Minggu, 28 Oktober 2012. Namun, skuad yang lebih baik tak menjamin pasukan Ramon Sanchez-Pijzuan mampu mengalahkan tim yang diasuh oleh mantan pelatih sendiri, Manolo Jimenez. Hasil pertandingan Real Zaragoza vs Sevilla pun berakhir dengan skor 2-1. Helder Postiga dan Christian Sapunaru menjadi pencetak skor Sevilla vs Real Zaragoza bagi tuan rumah.
Balas dendam. Demikian yang bisa disampaikan Manolo Jimenez. Maret 2010, ia didepak oleh Sevilla karena serangkaian hasil buruk. Dan kini ia sukses menaklukkan klub ‘lamanya’ dengan klub yang dari segi kualitas tim, ada di bawah. Real Zaragoza, yang ingin melupakan start buruk seperti musim lalu, sukses meraih kemenangan keempat mereka dalam sembilan laga awal Liga Spanyol. Bagi Sevilla, upaya mengudeta Real Madrid, apalagi masuk zona Liga Champions, gagal.
Kebanyakan tim yang unggul ball possessions, akan kesulitan mencari peluang mencetak gol. Demikian yang menjadi gambaran jalannya babak pertama. Sevilla menguasai bola hingga di atas 60%. Mereka punya kesempatan membuka keunggulan ketika Alvaro Negredo ‘disodori’ bola oleh Jose Movilla di menit 28. Tapi sebuah serangan kilat merusak perjuangan kubu Ramon Sanchez-Pijzuan selang delapan menit.
Franco Zuculini merangsek cepat dari tengah lapangan, lantas secepat kilat pula ia menyodorkan bola pada Helder Postiga. Dengan sedikit trik mengecoh Andres Palop, penyerang Portugal menyarangkan gol keempatnya musim ini.
Di ujung babak pertama, perdarahan Sevilla bertambah. Adalah Christian Sapunaru yang menjadi pengoyak gawang Andres Palop pada menit 44. Berawal dari hand ball Gary Medel, tendangan bebas untuk tuan rumah dimanfaatkan dengan apik oleh Victor Rodriguez. Umpannya terlalu cantik untuk ditanduk Sapunaru dan membawa Zaragoza melenggang 2-0. Sejauh ini, dalam delapan laga sebelumnya, andai pasukan La Romareda mencetak gol, mereka selalu menang.
Sevilla berusaha membalas keadaan. Michel melepaskan tiga pergantian pemain dalam waktu 20 menit awal babak kedua. Usaha mereka yang berkelanjutan baru terjawab pada menit 70. Tandukan Baba Diawara yang baru masuk lima menit, membuat Roberto Jimenez harus bekerja keras. Sapuan Sapunaru mengarah pada Gary Medel. Dan tembakan pemain asal Chili mempertipis jarak setelah mengenai Gleen Loovens.
Sevilla mendapatkan peluang emas untuk menyamakan kedudukan di menit 81. Namun, Papa Babacar Diawara yang bebas dan menyisir dari sisi kanan pertahanan tuan rumah, terlalu lama menggiring bola dan terlanjur dihentikan kesigapan Roberto plus aksi Javier Paredes.
D ujung laga, para pemain Sevilla mendesak wasit untuk memberikan hadiah tendangan bebas atas pelanggaran terhadap Alvaro Negredo. Namun, Carlos Del Cerro Grando tetap dalam keputusannya dan menutup laga dengan skor 2-1. Kekalahan ketiga pasukan Ramon Sanchez-Pijzuan yang diwarnai dengan tiga kartu kuning pada menit 94 untuk masing-masing Federico Fazio, Jesus Navas, dan Gary Medel karena memprotes wasit. Bukan hal menyenangkan untuk Michel.
Zaragoza (4-2-3-1): 1-Roberto Jiménez; 19-C. Sapunaru, 16-G. Loovens (3-Paredes 72′), 4-Álvaro González, 21-Abraham; 2-Movilla, 10-Apoño (15-José Mari ’83); 20-F. Zuculini (12-C. Romaric 71′), 11-Paco Montañés, 32-Víctor Rodríguez; 9-Hélder Postiga
Pelatih: Manolo Jiménez
Sevilla (4-2-3-1): 1-Palop; 21-Cicinho, 4-E. Spahic, 24-Botía (2-F. Fazio 65′), 3-Fernando Navarro; 12-H. Maduro (10-D. Perotti ’46), 8-G. Medel; 7-Jesús Navas, 11-I. Rakitic, 14-Manu (20-P. Diawara 65′); 9-Negredo
Pelatih: Míchel
Sevilla sebenarnya berpeluang memberi tekanan pada Real Madrid andai menang atas tuan rumah Real Zaragoza dalam lanjutan Liga Spanyol pekan sembilan pada Minggu, 28 Oktober 2012. Namun, skuad yang lebih baik tak menjamin pasukan Ramon Sanchez-Pijzuan mampu mengalahkan tim yang diasuh oleh mantan pelatih sendiri, Manolo Jimenez. Hasil pertandingan Real Zaragoza vs Sevilla pun berakhir dengan skor 2-1. Helder Postiga dan Christian Sapunaru menjadi pencetak skor Sevilla vs Real Zaragoza bagi tuan rumah.
Balas dendam. Demikian yang bisa disampaikan Manolo Jimenez. Maret 2010, ia didepak oleh Sevilla karena serangkaian hasil buruk. Dan kini ia sukses menaklukkan klub ‘lamanya’ dengan klub yang dari segi kualitas tim, ada di bawah. Real Zaragoza, yang ingin melupakan start buruk seperti musim lalu, sukses meraih kemenangan keempat mereka dalam sembilan laga awal Liga Spanyol. Bagi Sevilla, upaya mengudeta Real Madrid, apalagi masuk zona Liga Champions, gagal.
Kebanyakan tim yang unggul ball possessions, akan kesulitan mencari peluang mencetak gol. Demikian yang menjadi gambaran jalannya babak pertama. Sevilla menguasai bola hingga di atas 60%. Mereka punya kesempatan membuka keunggulan ketika Alvaro Negredo ‘disodori’ bola oleh Jose Movilla di menit 28. Tapi sebuah serangan kilat merusak perjuangan kubu Ramon Sanchez-Pijzuan selang delapan menit.
Franco Zuculini merangsek cepat dari tengah lapangan, lantas secepat kilat pula ia menyodorkan bola pada Helder Postiga. Dengan sedikit trik mengecoh Andres Palop, penyerang Portugal menyarangkan gol keempatnya musim ini.
Di ujung babak pertama, perdarahan Sevilla bertambah. Adalah Christian Sapunaru yang menjadi pengoyak gawang Andres Palop pada menit 44. Berawal dari hand ball Gary Medel, tendangan bebas untuk tuan rumah dimanfaatkan dengan apik oleh Victor Rodriguez. Umpannya terlalu cantik untuk ditanduk Sapunaru dan membawa Zaragoza melenggang 2-0. Sejauh ini, dalam delapan laga sebelumnya, andai pasukan La Romareda mencetak gol, mereka selalu menang.
Sevilla berusaha membalas keadaan. Michel melepaskan tiga pergantian pemain dalam waktu 20 menit awal babak kedua. Usaha mereka yang berkelanjutan baru terjawab pada menit 70. Tandukan Baba Diawara yang baru masuk lima menit, membuat Roberto Jimenez harus bekerja keras. Sapuan Sapunaru mengarah pada Gary Medel. Dan tembakan pemain asal Chili mempertipis jarak setelah mengenai Gleen Loovens.
Sevilla mendapatkan peluang emas untuk menyamakan kedudukan di menit 81. Namun, Papa Babacar Diawara yang bebas dan menyisir dari sisi kanan pertahanan tuan rumah, terlalu lama menggiring bola dan terlanjur dihentikan kesigapan Roberto plus aksi Javier Paredes.
D ujung laga, para pemain Sevilla mendesak wasit untuk memberikan hadiah tendangan bebas atas pelanggaran terhadap Alvaro Negredo. Namun, Carlos Del Cerro Grando tetap dalam keputusannya dan menutup laga dengan skor 2-1. Kekalahan ketiga pasukan Ramon Sanchez-Pijzuan yang diwarnai dengan tiga kartu kuning pada menit 94 untuk masing-masing Federico Fazio, Jesus Navas, dan Gary Medel karena memprotes wasit. Bukan hal menyenangkan untuk Michel.
Zaragoza (4-2-3-1): 1-Roberto Jiménez; 19-C. Sapunaru, 16-G. Loovens (3-Paredes 72′), 4-Álvaro González, 21-Abraham; 2-Movilla, 10-Apoño (15-José Mari ’83); 20-F. Zuculini (12-C. Romaric 71′), 11-Paco Montañés, 32-Víctor Rodríguez; 9-Hélder Postiga
Pelatih: Manolo Jiménez
Sevilla (4-2-3-1): 1-Palop; 21-Cicinho, 4-E. Spahic, 24-Botía (2-F. Fazio 65′), 3-Fernando Navarro; 12-H. Maduro (10-D. Perotti ’46), 8-G. Medel; 7-Jesús Navas, 11-I. Rakitic, 14-Manu (20-P. Diawara 65′); 9-Negredo
Pelatih: Míchel
Sevilla sebenarnya berpeluang memberi tekanan pada Real Madrid andai menang atas tuan rumah Real Zaragoza dalam lanjutan Liga Spanyol pekan sembilan pada Minggu, 28 Oktober 2012. Namun, skuad yang lebih baik tak menjamin pasukan Ramon Sanchez-Pijzuan mampu mengalahkan tim yang diasuh oleh mantan pelatih sendiri, Manolo Jimenez. Hasil pertandingan Real Zaragoza vs Sevilla pun berakhir dengan skor 2-1. Helder Postiga dan Christian Sapunaru menjadi pencetak skor Sevilla vs Real Zaragoza bagi tuan rumah.
Balas dendam. Demikian yang bisa disampaikan Manolo Jimenez. Maret 2010, ia didepak oleh Sevilla karena serangkaian hasil buruk. Dan kini ia sukses menaklukkan klub ‘lamanya’ dengan klub yang dari segi kualitas tim, ada di bawah. Real Zaragoza, yang ingin melupakan start buruk seperti musim lalu, sukses meraih kemenangan keempat mereka dalam sembilan laga awal Liga Spanyol. Bagi Sevilla, upaya mengudeta Real Madrid, apalagi masuk zona Liga Champions, gagal.
Kebanyakan tim yang unggul ball possessions, akan kesulitan mencari peluang mencetak gol. Demikian yang menjadi gambaran jalannya babak pertama. Sevilla menguasai bola hingga di atas 60%. Mereka punya kesempatan membuka keunggulan ketika Alvaro Negredo ‘disodori’ bola oleh Jose Movilla di menit 28. Tapi sebuah serangan kilat merusak perjuangan kubu Ramon Sanchez-Pijzuan selang delapan menit.
Franco Zuculini merangsek cepat dari tengah lapangan, lantas secepat kilat pula ia menyodorkan bola pada Helder Postiga. Dengan sedikit trik mengecoh Andres Palop, penyerang Portugal menyarangkan gol keempatnya musim ini.
Di ujung babak pertama, perdarahan Sevilla bertambah. Adalah Christian Sapunaru yang menjadi pengoyak gawang Andres Palop pada menit 44. Berawal dari hand ball Gary Medel, tendangan bebas untuk tuan rumah dimanfaatkan dengan apik oleh Victor Rodriguez. Umpannya terlalu cantik untuk ditanduk Sapunaru dan membawa Zaragoza melenggang 2-0. Sejauh ini, dalam delapan laga sebelumnya, andai pasukan La Romareda mencetak gol, mereka selalu menang.
Sevilla berusaha membalas keadaan. Michel melepaskan tiga pergantian pemain dalam waktu 20 menit awal babak kedua. Usaha mereka yang berkelanjutan baru terjawab pada menit 70. Tandukan Baba Diawara yang baru masuk lima menit, membuat Roberto Jimenez harus bekerja keras. Sapuan Sapunaru mengarah pada Gary Medel. Dan tembakan pemain asal Chili mempertipis jarak setelah mengenai Gleen Loovens.
Sevilla mendapatkan peluang emas untuk menyamakan kedudukan di menit 81. Namun, Papa Babacar Diawara yang bebas dan menyisir dari sisi kanan pertahanan tuan rumah, terlalu lama menggiring bola dan terlanjur dihentikan kesigapan Roberto plus aksi Javier Paredes.
D ujung laga, para pemain Sevilla mendesak wasit untuk memberikan hadiah tendangan bebas atas pelanggaran terhadap Alvaro Negredo. Namun, Carlos Del Cerro Grando tetap dalam keputusannya dan menutup laga dengan skor 2-1. Kekalahan ketiga pasukan Ramon Sanchez-Pijzuan yang diwarnai dengan tiga kartu kuning pada menit 94 untuk masing-masing Federico Fazio, Jesus Navas, dan Gary Medel karena memprotes wasit. Bukan hal menyenangkan untuk Michel.
Zaragoza (4-2-3-1): 1-Roberto Jiménez; 19-C. Sapunaru, 16-G. Loovens (3-Paredes 72′), 4-Álvaro González, 21-Abraham; 2-Movilla, 10-Apoño (15-José Mari ’83); 20-F. Zuculini (12-C. Romaric 71′), 11-Paco Montañés, 32-Víctor Rodríguez; 9-Hélder Postiga
Pelatih: Manolo Jiménez
Sevilla (4-2-3-1): 1-Palop; 21-Cicinho, 4-E. Spahic, 24-Botía (2-F. Fazio 65′), 3-Fernando Navarro; 12-H. Maduro (10-D. Perotti ’46), 8-G. Medel; 7-Jesús Navas, 11-I. Rakitic, 14-Manu (20-P. Diawara 65′); 9-Negredo
Pelatih: Míchel
Baca Juga Yang lainnya ?
0 komentar:
Posting Komentar
di mohon komentar yang sopan ..